
Daerah
Kisah Serunting Sakti, yang Bersenjatakan Sumpah dan Kutukan
Puteri tidak kunjung pulang, setelah pamit pergi menjemur padi di pagi hari. Saat menjelang magrib, kakak Puteri, Si Pahit Lidah mulai gusar adiknya tak pulang-pulang. Tempat menjemur padi itu, berada di pinggiran kampung yang dipisahkan dengan sungai. Tanpa sadar, Si Pahit Lidah berucap: "Kemanalah adikku ini, apa sudah menjadi batu". Apa yang telah diucapkan Si Pahit Lidah, ternyata menjadi kenyataan.
Scroll